Pada kesempatan lain lagi, Sariputta Thera bertanya kepada temannya, seorang brahmana, apakah ia telah melakukan perbuatan-perbuatan baik. Temannya menjawab bahwa ia telah melakukan persembahan pengorbanan dalam skala besar. Ia berharap untuk dapat terlahir kembali di alam brahma dalam kehidupannya yang akan datang.
Sariputta Thera menjelaskan kepadanya bahwa gurunya telah memberikan harapan yang salah dan mereka sendiri pun tidak mengetahui jalan menuju alam brahma.
Kemudian Sariputta Thera membawa temannya menghadap Sang Buddha, yang menunjukkannya jalan menuju ke alam brahma. Kepada teman Sariputta Thera, Sang Buddha berkata, “Brahmana, memberikan penghormatan kepada para orang suci (ariya) untuk sesaat saja akan lebih baik daripada melakukan persembahan pengorbanan besar dan kecil sepanjang tahun.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 108 berikut:
Dalam dunia ini, pengorbanan dan persembahan apapun yang dilakukan oleh seseorang selama seratus tahun, untuk memperoleh pahala dari perbuatannya itu,
semuanya tidak berharga seperempat bagian pun, daripada penghormatan yang diberikan kepada orang yang hidupnya lurus.
Brahmana teman Sariputta Thera mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar