Sang Buddha berpikir, jika hal itu ditiru oleh bhikkhu-bhikkhu lainnya, ada kemungkinan menjadi disalahgunakan. Oleh karena itu, Beliau melarang para bhikkhu untuk menyimpan makanan. Beliau juga menganjurkan para bhikkhu agar berusaha mempertahankan kesederhanaan dan kemurnian hidupnya dengan tidak memiliki barang-barang selain keperluan bhikkhu.
Sedangkan untuk Belatthasisa, ia menyimpan nasi sebelum peraturan ditetapkan, lagi pula ia tidak serakah terhadap makanan, tetapi hanya menghemat waktu untuk keperluan bermeditasi. Sang Buddha menetapkan bahwa ia tidak bersalah dan tidak tercela.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 92 berikut ini:
Mereka yang tidak lagi mengumpulkan harta duniawi,
yang sederhana dalam makanan,
yang telah mencapai “Kebebasan Mutlak”,
maka jejak mereka tidak dapat dilacak,
bagaikan burung-burung di angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar