Buat yang Lagi Jenuh Sama Pacar, Coba Baca Ini

Prologue

Selamat siang para pembaca ..

Pada pagi hari ini (28 Feb 14), saya tidak sengaja tersentuh ketika membaca sebuah artikel yang terdapat di Kaskus yang menjadi Hot Thread juga pada hari itu ..

Setelah membaca nya, saya berinisiatif untuk ikut membagikan artikel tersebut supaya dapat menjadi bahan perenungan dan manfaat bagi kita semua ..

Thanks buat agan kancutter yang telah mau berbagi kisah nyata nya .. Selamat membaca

----------------------------------------------------

Halo selamat siang.

Ane mau cerita tentang kisah nyata kakak kandung ane (10000% no hoax), mungkin ini bisa bermanfaat buat agan-agan semua.

Halo gan, gue Andi (nama disamarkan) 17 tahun, gue punya kakak perempuan 20 tahun bernama Siska.
Kebetulan pacar dia temen main gue dibengkel (biasa cowok), namanya Bayu.
Hubungan mereka setau gue udah berjalan cukup lama, sekitar hampir 3 tahun.

Bayu, ya, orang yang gue anggap abang ini punya sifat pendiem, gak neko-neko, tapi suka balapan
Secara garis besar, gue gak pernah denger dia play boy atau sejenisnya.
Siska, kakak gue yang paling nyebelin tapi paling gue sayang, punya sifat yang manjanya gak ketolongan, tapi walaupun gitu, dia tegas kok.

Suatu hari, Siska cerita sama gue kalo dia bosen sama Bayu.

Siska: Ndi, gue bosen sama Bayu (-_-)
Gue: Lahh? Sayang banget udah lama gitu lo 
Siska: Gak tau gue juga bingung Ndi (T.T)
Gue: Ya terserah lo sih, gue cuman menyayangkan aja. Dia baik kok, giliran lo dapet cowok yang bener malah lo giniin. 
Siska: Gue juga gak mau tapi ya gimana, orang bosen.
Gue: Ya udah terus lo mau apa? Putus? Kasian. 
Siska: Gak tau ah (T.T)

Dari percakapan itu gue liat kesananya Siska makin gak bisa diatur, sorry, dalem arti dia kan udah punya Bayu, tapi dia suka main sama temen cowoknya.
Di sini gue gak bilang kakak gue player, gak, gue tau dia.
Jadi, di sini ada pihak ke tiga yaitu temen-temennya yang sok deket-deketin kakak gue ke seorang cowok lain.

Hari itu, gue anterin dia ke rumah temennya, selama perjalanan gue ngobrol gini
Gue: kak, lo kok jadi suka main sama mereka? 
Siska: Ya emang kenapa? 
Gue: Lo gak mikirin Bayu apa??? *gue agak kesel* 
Siska: Kan gue bilang, gue lagi dititik jenuh, gue butuh suasana baru 
Gue: Ya tapi gak gini juga 

Setibanya disana, gue pulang lagi main kebengkel, jadi gue cuman anter dia aja.
Gue ketemu Bayu.
Bayu: Siska kemana Ndi? 
Gue: Lah? Gak tau? Kan main. 
Bayu: Dia gak bilang apa-apa, gue bbm sms dll pending, mati kali hp nya. Emang main kemana? 
Gue: Ke *****, nanti gue jemput lagi sih. Atau lo aja yang mau jemput? 
Bayu: Gue lagi anteng di bengkel nih hahahaha, lo aja Ndi, nanti malem gue kerumah lo

Hari semakin sore, ditambah musim ujan yang kadang suka dadakan ujannya, gue pun memutuskan jemput sekarang aja (padahal Siska minta jemput jam berapa gitu gue lupa).
Setibanya di sana gue kaget bukan kepalang, Siska lagi rangkulan sambil main PS sama cowok.
Gue mikirin gimana perasaannya Bayu kalo tau.
Tapi anehnya Siska bukannya panik atau apa ada gue, malah biasa ja.
Hhhhhhh, gue gak abis pikir sama dia. (>_<)

Beberapa hari kemudian, gue tau Siska sama Bayu lagi berantem hebat tapi gue gak tau topiknya apa.
Malemnya gue sempet ngobrol sama Siska.
Gue: Sis, kok lo gitu banget sih sekarang jadi cewek? Murahan tau gak! 
Siska: Murahan? Cuman main sama temen lo bilang murahan? 
Gue: Ya kasian kali Bayu 
Siska: Gue udah lost contact sama dia 
Gue: Lahhh? Tadi bukannya masih komunikasian? 
Siska: Iya, gue janjian sama dia, daripada kita putus, mending kita lost contact aja dulu. Kali aja jenuh gue berkurang, kali aja gue kangen sama dia. 
Gue: Berapa lama? Sehari? Hahahaha 
Siska: 2 Minggu 
Gue: Lahh emang bisa? Hahaha 
Siska: Bisa lah. Liat nih, gue udah ganti nomor sementara. 
Gue: Niat beuuuud 
Siska: Iyalah

Besoknya gue ngebengkel lagi, gue ketemu Bayu.
Gue: Bay lo lostcont sama Siska? 
Bayu: Iyeee, kakak lo yang mau tuh 
Gue: Gak enak gue jadinya 
Bayu: Kenapa? 
Gue: Gak apa apa hahaha 
Bayu: Nyeeeeh, gue sakit nih 
Gue: Sakit hati broooo? Hahaha 
Bayu: Sakit badan juga hahaha 
Gue bercanda-canda aja sama dia, anaknya emang asik gan :')

Selama proses lostcont itu, yang gue tau Siska malah semakin bebas main sama temen-temennya, entah yang cewek atau yang cowok.
Dan gue dapet kabar Bayu sakit thypus tapi belum dirawat.
Gue gak ambil serius, soalnya ini anak emang sering sakit thypus.
Tapi gue kabarin ke Siska dan responnya bangkeeee cuek gitulah. #grrrrr

Skip aja ya :')
Bayu meninggal gan.
Dan ternyata kronologi meninggalnya begini:
Bayu main futsal --> Bayu pingsan --> Dilariin ke RS --> Koma --> Pembuluh darahnya ada yang pecah --> meningggal. :(
Menurut yang sempet ada di samping dia,
Bayu kejang-kejang terus gan sampe matanya aja diplester biar bisa merem.
Dan selang dimana-mana.
Gue gak ngerti itu sakit apa. (T_T)

Dadakan banget gan meninggalnya, gue juga baru tau main futsal bisa kaya gitu
Peringatan juga nih buat agan-agan yang suka main futsal harus tau kondisi badan.

Kakak gue pas tau gitu entah kenapa pingsan
Terpukul banget kali ya gan
Mungkin dia juga nyesel banget gak sempet tau Bayu sakit, Bayu dirawat, Bayu sekarat

Apalagi pas jenazah Bayu udah di rumah dan ditidurin, kakak gue bener-bener gak mau pindah disamping Bayu gan
Klimaksnya saat muka Bayu mau ditutupin kapas, saat itu keluarga satau sanak saudara dikasih kesempatan buat "ngomong" dan lihat terakhir, kakak gue bener-bener histeris (padahal mamah nya Bayu aja gue liat lebih ikhlas )
Kalo ada yang tanya gimana kondisi kakak gue pas makaminnya, agan bayangin aja sendiri ya

Beberapa hari setelah meninggal Bayu juga dia jadi bengong-bengong gitu
Malah semua yang pernah dikasih Bayu kaya boneka kalung gelang couple dll dipake, dipeluk terus

----------------------------------------------------

Buat ente-ente yang baca, kalo bosen emang jangan sampe lost contact deh, dari pada nyesel kaya kakak gue 

Ini baru pacaran, ketemu tiap hari juga engga. 
Emang sih udah bertahun-tahun. 
Kalo bosen sekarang, gimana nanti pas udah nikah? 
Ketemu tiap hari, tidur bareng, makan bareng, mandi bareng. 
Bisa tahan ga bosen? 
Mikir gitu jadi bosen nya ilang. 

Saran aja nih. 
Pinter-pinter bikin grafik dalam hubungan 
Naik turun lebih bagus. 
Berantem kecil-kecil kadang bisa bikin ngeluarin unek-unek yangg di pendem. 

Bosen / Jenuh itu PENGERUSAK banget gan. 
Lo bosen cuman seminggu dua minggu, 
RUSAKNYA? Bisa selama nya kaya kakak gue. 

Sorry gan, gue gak maksud nasehatin, gue cuman gak mau ente-ente sia-siain orang yang sayang ente, umur gak ada yang tau gan :)

----------------------------------------------------

ohia ini lagu yang suka didenger kakak ane akhir-akhir ini gan
ane udah ingetin, ikhlasin lah, tapi dia malah bilang "gue ngerasa deket dia tau tiap denger ini lagu"

Kerispatih - Mengenangmu

Takkan pernah habis air mataku
Bila ku ingat tentang dirimu
Mungkin hanya kau yang tahu
Mengapa sampai saat ini ku masih sendiri
Adakah disana kau rindu padaku
Meski kita kini ada di dunia berbeda
Bila masih mungkin waktu berputarKan kutunggu dirimu …

Biarlah ku simpan sampai nanti aku kan ada di sana
Tenanglah diriku dalam kedamaian
Ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi
Namun cintamu abadi …

coba deh agan abis baca thread ini langsung dengerin lagu ini, kerasa banget jadi kakak gue gimana 

----------------------------------------------------

Kalo ini DP Bbm kakak gue gan, sampe sekarang belum diganti-ganti, padahal paket idup

"Mungkin lebih baik kalo gue tinggal di hati lo aja, dimana dunia gak bisa melihat gue. Kalo gue mati gak akan ada noda di cinta lo."

update 26 Februari 2014 (2 hari setelah thread ini gue buat), profil bbm kakak gue yang gue foto bb nya, dia lagi tidur


----------------------------------------------------

Banyak yang tanya kejadiannya kapan, baru Januari 2014 kemarin gan.

Banyak yang tanya juga kondisi kakak ane gimana, alhamdulillah udah bisa ceria lagi gan walaupun H+10an pemakaman Bayu, kakak ane kesana terus setiap hari.
Doain aja kakak ane baik-baik aja dan doain Bayu tenang disisi-Nya ya gan

----------------------------------------------------

INI TAMPARAN JUGA BUAT KAUM HAWA YANG SUKA SEPELEIN KAUM ADAM 

buat agan yang ceweknya udah seenak jidat nya cuekin agan kaya gini, share link thread ini aja gan ke dia, semoga aja sadar sharenya kaya gini gan 


---------------------------------------------------- 

Kata-kata bijak dari novel nya bang tere :

"Tahukah kau, untuk membuat
seseorang menyadari apa yang
dirasakannya, justru cara terbaik
melalui hal-hal menyakitkan.
Misalnya kau pergi. Saat kau pergi,
seseorang baru akan merasa
kehilangan, dan dia mulai bisa
menjelaskan apa yang sesungguhnya
dia rasakan."

Quote dari film A Thousand Words:

I guess you never know if the last time you see someone is going to be the last time you ever see someone.

----------------------------------------------------

Mungkin itu aja gan, thanks udah kasih kesempatan buat gue bikin thread ini.
Gue udah berusaha buat cerita ini dengan sesederhana mungkin biar gak lebay kayak sinetron, tapi apa daya gan, emang begitu kenyataannya
Sekali lagi, jangan pernah sia-siain orang yang lo sayang dan sayang lo deh

----------------------------------------------------


Thanks for Share yaa Gan ~ Semoga bisa bermanfaat buat yang lainnya ~

Kisah Mendaka Si Orang Kaya

Suatu ketika, dalam perjalanan Beliau ke wilayah Anga dan Uttara, Sang Buddha mengetahui dari penglihatan luar biasa Beliau bahwa telah tiba saatnya bagi Mendaka, istrinya, putranya, menantunya, cucu perempuannya, dan pelayannya untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti. Mengingat kesempatan enam orang tersebut untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti, Sang Buddha pergi ke kota Baddiya.

Mendaka adalah seorang pria yang teramat kaya raya. Menurut kabar, ia telah menemukan sejumlah besar patung kambing dari emas dalam ukuran yang sebenarnya di halaman belakang rumahnya. Karena alasan tersebut, ia dikenal sebagai Mendaka (kambing) si orang kaya.

Menurut kabar pula, pada masa Buddha Vipassi, ia telah berdana berupa sebuah vihara untuk Buddha Vipassi dan sebuah gedung pertemuan lengkap dengan podium untuk berkhotbah. Selama pembangunan gedung tersebut, ia memberikan persembahan dana makanan kepada Buddha Vipassi dan para bhikkhu selama empat bulan.

Kemudian, pada masa lain dalam kehidupannya yang lampau, ketika ia menjadi seorang kaya di Baranasi, terjadi bencana kelaparan di seluruh daerah tersebut. Suatu hari, mereka memasak makanan yang hanya cukup untuk anggota keluarga saja.

Saat itu, lewatlah seorang Pacceka Buddha yang sedang berpindapatta. Ia mempersembahkan seluruh makanan tersebut. Tetapi karena kesetiaan dan kemurahan hatinya yang luhur, tempat nasinya kemudian ditemukan terisi lagi secara ajaib, demikian pula lumbungnya.

Mendaka dan keluarganya, mendengar bahwa Sang Buddha datang ke Baddiya, pergi untuk memberi hormat kepada Beliau. Setelah mendengarkan khotbah yang diberikan Sang Buddha, istrinya Candapaduma, anaknya Danancaya, menantunya Sumanadevi, cucu perempuannya Visakha, dan pelayannya Punna mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Mendaka menceritakan kepada Sang Buddha bahwa dalam perjalanannya tadi beberapa pertapa telah mengatakan hal-hal yang buruk tentang Sang Buddha dan mencegahnya untuk datang mengunjungi Beliau.

Sang Buddha kemudian berkata, “Murid-Ku, sudah biasa bahwa orang tidak melihat kesalahannya sendiri, dan membesar-besarkan kesalahan dan keburukan orang lain.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 252 berikut :

Amat mudah melihat kesalahan-kesalahan orang lain,
tetapi sangat sulit untuk melihat
kesalahan-kesalahan sendiri.
Seseorang dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan orang lain
seperti menampi dedak,
tetapi ia menyembunyikan kesalahan-kesalahannya sendiri
seperti penjudi licik
menyembunyikan dadu yang berangka buruk.

Kisah Lima Murid Awam

Pada suatu ketika, lima murid awam hadir pada saat Sang Buddha sedang berkhotbah Dhamma di Vihara Jetavana. Seorang dari mereka duduk tertidur, orang kedua menggambar garis-garis di tanah dengan jarinya, orang ketiga mencoba mengguncang sebatang pohon, dan orang keempat memandangi langit. Orang kelima merupakan satu-satunya murid yang mendengarkan Sang Buddha dengan hormat dan penuh perhatian.

Ananda Thera, yang berada di dekat Sang Buddha sambil mengipasi Beliau melihat tingkah laku lima murid awam yang berbeda tersebut.

Ia berkata kepada Sang Buddha, “Bhante! Sementara Bhante menguraikan Dhamma seperti tetesan air hujan jatuh dari langit, hanya satu dari lima orang itu yang mendengarkan dengan penuh perhatian.

Kemudian Ananda Thera menyampaikan tingkah laku yang berbeda dari empat orang itu terhadap Sang Buddha dan bertanya mengapa mereka bertingkah laku demikian.

Sang Buddha menjelaskan kepada Ananda Thera, “Ananda, orang-orang ini tidak dapat menyingkirkan kebiasaan lama mereka. Dalam kehidupan mereka yang lampau, orang pertama adalah seekor ular. Seekor ular biasa melingkarkan dirinya dan tertidur, demikian pula, orang ini tertidur ketika mendengarkan Dhamma.

Orang yang mengais tanah dengan jari tangannya adalah seekor cacing tanah, yang mengguncang pohon adalah seekor kera, yang menatap langit adalah seorang ahli ilmu bintang, dan orang yang mendengarkan Dhamma dengan penuh perhatian adalah seorang peramal terpelajar.

Dalam kaitan ini, Ananda, engkau harus ingat bahwa seseorang haruslah penuh perhatian untuk dapat memahami Dhamma dan bahwa banyak sekali orang yang tidak dapat menjalankan hal ini.

Kemudian Ananda Thera bertanya kepada Sang Buddha, “Bhante! hal-hal apa yang menghalangi orang untuk dapat mengerti Dhamma?

Sang Buddha menjawab, “Ananda, nafsu (raga), kebencian (dosa), dan ketidaktahuan (moha) adalah tiga hal yang menghalangi orang mengerti Dhamma. Nafsu membakar seseorang; tidak ada api sepanas nafsu. Dunia mungkin saja terbakar ketika tujuh matahari muncul di angkasa, tetapi itu jarang sekali terjadi. Namun nafsu selalu membakar tanpa henti.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 251 berikut :

Tiada api yang menyamai nafsu,
tiada cengkeraman yang dapat menyamai kebencian,
tiada jaring yang dapat menyamai ketidaktahuan,
dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan.

Murid yang mendengarkan dengan penuh perhatian mencapai tingkat kesucian sotapatti, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

Kisah Tissa

Tissa, seorang bhikkhu muda, mempunyai kebiasaan yang sangat buruk yaitu melecehkan kemurahan hati dan perbuatan baik orang lain. Ia bahkan mencela dana yang diberikan oleh Anathapindika dan Visakha. Di samping itu, ia membual bahwa teman-temannya sangatlah kaya bagaikan sumur, tempat setiap orang bisa mendapatkan air.

Mendengar ia membual demikian, para bhikkhu yang lain tidak percaya; maka mereka memutuskan untuk menemukan kebenarannya. Beberapa bhikkhu muda pergi ke desa asal Tissa dan mencari keterangan tentang hal ini. Mereka menemukan kenyataan bahwa semua teman-teman Tissa miskin, dan selama ini Tissa hanya membual saja.

Ketika Sang Buddha mendengar hal ini, Beliau berkata, “Para bhikkhu, seorang bhikkhu yang tidak senang orang lain menerima pemberian dan persembahan, ia tidak akan pernah mencapai ‘Jalan dan Hasil Kesucian’ (magga dan phala).

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 249 dan 250 berikut ini :

Orang-orang memberi sesuai dengan keyakinan
dan menurut kesenangan hati mereka.
Karena itu barang siapa yang merasa iri
atas makanan dan minuman orang lain,
ia tidak akan memperoleh kedamaian batin,
baik siang ataupun malam.

Orang yang telah memotong perasaan iri hati ini seluruhnya,
mencabut akar-akarnya serta menghancurkannya,
akan memperoleh kedamaian batin,
baik siang ataupun malam.

Kisah Lima Murid Awam

Suatu ketika, lima murid awam melaksanakan hari puasa (Uposatha) di Vihara Jetavana. Sebagian besar dari mereka hanya menjalankan satu atau dua peraturan moral (sila) saja dari ‘Lima Peraturan Moral’ (pancasila). Masing-masing dari mereka yang menjalankan salah satu sila tertentu tersebut menyatakan bahwa sila yang dijalankannya merupakan sila yang paling sulit dan kemudian terjadi perdebatan. Akhirnya, mereka menghadap Sang Buddha dengan membawa masalah ini.

Kepada mereka, Sang Buddha berkata, “Engkau tidak boleh menganggap suatu sila itu mudah atau tidak penting. Setiap sila harus dijalankan dengan tetap. Jangan menganggap ringan sila yang manapun; tidak ada sila yang mudah dijalankan.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 246, 247 dan 248 berikut ini :

Barang siapa membunuh makhluk hidup,
suka berbicara tidak benar,
mengambil apa yang tidak diberikan,
merusak kesetiaan istri orang lain,

Atau menyerah pada minuman yang memabukkan;
maka di dunia ini orang seperti itu
bagaikan menggali kubur
bagi dirinya sendiri.

Orang baik, ketahuilah bahwa sesungguhnya
tidak mudah mengendalikan hal-hal yang jahat.
Jangan biarkan keserakahan dan kejahatan
menyeretmu ke dalam penderitaan yang tak berkesudahan.

Lima murid awam mencapai tingkat kesucian sotapatti, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.